6 Orang Nelayan Yang Hilang di Tanjung Mangkalihat Masih Dalam Pencarian

share on:

UPDATEINDONESIA.COM- Memasuki hari ketiga pasca insiden,  Tim SAR terus melakukan pencarian kepada 6 orang nelayan yang dikabarkan hilang di perairan Tanjung Mangkalihat Kutai Timur, Kaltim Selasa (13/2).

 

Seperti diberitakan ANTARA,  pihak Basarnas Kelas A Balikpapan memastikan ke 6 korban nelayan hilang tersebut belum ditemukan.

 

"Operasi SAR hari ketiga ini belum membuahkan hasil dan akan dilanjutkan besok (Rabu, 14/2) pagi," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Balikpapan Gusti Anwar Mulyadi melalui Kasi Operasi dan Siaga Octavianto.

 

Ia menegaskan, operasi pencarian berlangsung sejak pagi hingga sore sekitar pukul 17.30 Wita, dengan luas area yang disisir tim SAR lebih kurang 412 mil laut atau sekitar 763 kilometer.

 

Selain personel Basarnas dari Pos SAR Kutai Timur, operasi pencarian juga melibatkan unsur dari Polsek dan Kepolisian Air Sangkulirang, Pos Tanjung Mangkalihat, kru tugboat (kapal tunda) Biak 6, dan masyarakat setempat.

 

"Malam ini seluruh personel tim SAR kembali `stand by` dan bermalam di tugboat yang berada di perairan Tanjung Mangkalihat," tambah Octavianto.

 

Sebelumnya,  kapal yang memuat  7 orang nelayan itu berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan Sangatta menuju Tanjung Mangkalihat untuk mencari ikan, Sabtu (10/2/2018) dini hari lalu.

 

Namun sekitar Pukul 02.00 Wita Rabu dini hari, kapal nelayan tersebut tertabrak tugboat Biak IV yang menarik tongkang Jaya Pratama Abadi II melintasi perairan yang sama dalam perjalanan dari Semarang, Jawa Tengah, menuju Tanjung Selor, Kalimantan Utara.

 

Diduga, insiden ini terjadi akibat minimnya pencahayaan akibat badai yang terjadi saat itu.  Akibat tabrakan itu, kapal Tarawani mengalami kerusakan berat dan akhirnya tenggelam. Dari 7 penumpang kapal, seorang berhasil menyelamatkan diri atas nama Sukri, sedangkan enam penumpang lainnya masih dalam pencarian.

 

Identitas penumpang kapal yang tenggelam masing-masing Jakaria (56), Kardi (45), Marten, Sino, Rustam, dan seorang lagi teman Rustam yang belum diketahui identitasnya. Semua penumpang kapal itu warga Sangatta, Kutai Timur. (eki)