Korban Gempa di NTB Terus Bertambah

share on:
Danpak Gempa Berkekuatan 7 SR di Provinsi NTB dan Sekitarnya

UPDATEINDONESIA.COM- Korban meninggal dunia akibat gempa berkekuatan 7 Skala Richter (SR) yang kembali mengguncang Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu 05 Agustus 2018 terus bertambah.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis sedikitnya 91 korban meninggal dunia dan 209 lainnya luka-luka serta ribuan bangunan mengalami kerusakan.

"Korban gempa diperkirakan akan terus bertambah karena masih ada korban tertimbun reruntuhan yang belum bisa dievakuasi karena kekurangan alat berat sehingga personel Tim SAR Gabungan melakukan evakuasi seadanya," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Senin (6/8)

Berdasarkan data BNPB, Lombok Utara merupakan kabupaten yang paling terdampak gempa. Dari 91 korban tewas, 75 orang berasal dari Lombok Utara.

"Daerah terparah adalah Kabupaten Lombok Utara, Lombok Timur dan Kota Mataram. Berdasarkan laporan BPBD Provinsi NTB, korban berasal dari Lombok Utara 72 orang, Lombok Barat 8 orang, Lombok Tengah 2 orang, Kota Mataram 4 orang dan Lombok Timur 2 orang, Bali 2 orang," jelas Sutopo.

Gempa 7 SR terjadi pada pukul 18.46 WIB. Lokasi gempa berada di titik 8.37 LS dan 116.48 BT. Gempa terjadi pada kedalaman 15 km dan sempat dinyatakan berpotensi tsunami oleh BMKG.

Hingga pukul 12.00 WIB Senin siang, BMKG mencatat setidaknya telah terjadi 147 gempa susulan dengan intensitas gempa yang semakin kecil.

"Dari total 147 gempa susulan, 13 diantaranya dirasakan masyarakat dengan variasi intensitas gempa sekitar pukul 4,5 SR," tambah Kepala BMKG Mataram, Agus Rianto.

Akibat gempa bumi tersebut seluruh warga di Kecamatan Ampenan kota Mataram, Nusa Tenggara Barat mengungsi ke Lombok Tengah. "Kecamatan Ampena saat ini kosong, tidak ada aktivitas sama sekali," tutur Agus Rianto.