Pelajar, Guru, Hingga Staf SMA Negeri I Long Bagun Mahulu Deklarasi Anti Hoax

share on:
Ratusan Pelajar, beserta Guru dan Staf SMA Negeri I Long Bagun, Mahulu Deklarasi Anti Hoax

UPDATE.MAHULU,- Ratusan pelajar SMA Negeri I Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur mendeklarasi Anti Hoax, Jumat (26/10) pagi. Sebelumnya, sekitar 530, terdiri dari  480 pelajar dan 50 guru dan staf SMA pelosok Kaltim itu terlebih dahulu mengikuti rangkaian kegiatan sosialisasi yang digagas gerakan Anti Hoax Jurnalis kaltim bertajuk “Mahakam Expose 2018”.

Ketua Gerakan Anti Hoax Jurnalis Kaltim, Charles Siahaan mengatakan, Gerangan Anti Hoax Jurnalis Kaltim intens melakukan sosialisasi sekaligus mengedukasi para pelajar supaya turut berperang melawan berita-berita Hoax yang telah menjamur di media sosial.

“Gerakan Jurnalis Anti Hoax Kaltim bekerjasama dengan Kominfo terus mencari penggerak yang berani menyuarakan perang melawan hoax karena telah menjadi ancaman bagi kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” paparnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Negeri I Long Bagun, Juk Hajang menyambut baik kegiatan Gerakan Anti Hoax Jurnalis Kaltim. Menurut Juk Hajang sosialisasi gerakan anti hoax sangat dibutuhkan dalam menghindari penyalahgunaan media sosial yang belakangan ini penggunanya berkembang pesat.

“Sosialisasi Hoax seperti ini sangat dibutuhkan, apalagi kami berada di daerah pelosok karena Hoax ini sudah mendunia,” terang Juk Hajang.

Namun dengan kehadiran kawan-kawan yang menyampaikan kepada kami bahwa informasi yang telah beredar di berbagai media sangat perlu dicerna atau disaring sebelum di share. Maka kami berharap siswa SMA Negeri I Long Bagun diharapkan dapat menjadi pioner terdepan melakukan pencegahan terhadap penyebaran berita hoax atau ujaran kebencian di media sosial.

Hal senada diungkapkan Novi Maria, salah satu siswi SMA Negeri Long Bagun ini mengaku, dengan adanya sosialisasi yang digagas Gerakan Anti Hoax jurnalis Kaltim di sekolahnya, dirinya bisa mendapatkan wawasan baru tentang berita yang beredar.

“Sosialisasi seperti ini (Sosialisasi Anti Hoax) sangat bagus karena dapat menambah wawasan biar kami (siswa-Siswi)  tidak sembarang menyebar berita yang bisa membuat orang lain tersinggung,” tutur Novi.