Penghuni Lapas Bontang Terserang Faringitis Akut

share on:
Penghuni Lapas Bontang Menjalani Perawatan Medis di Puskesmas Bontang Lestari dan RSUD Taman Husada Bontang

UPDATEINDONESIA.COM- Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas tiga Bontang dikabarkann terserang penyakit Faringitis Akut. Umumnya penyakit menular ini menyerang tenggorokan atau hulu kerongkongan (pharynx).

Kasubsi Pembinaan Lapas Kelas III Bontang, Agus Salim menyatakan, awal mula diketahui warga binaan terjangkit virus tersebut sejak Sabtu 9 Februari 2019 lalu, setelah dilakukan pemeriksaan anamnesis, fisik hingga darah para warga binaan oleh Puskesmas Bontang Lestari dan RSUD Taman Husada Bontang.

“Awalnya penyakit ini hanya menyerang 2 hingga 4 warga binaan. Namun keesokan harinya jumlahnya semakin bertambah dan mencapai 50 orang. Puncaknya terjadi pada malam Senin dan Selasa. Semuanya lebih 100 orang," terangnya saat ditemui awak media di Lapas Bontang.
 
Umumnya, gejala yang menyerang warga binaan ialah panas, muntah-muntah, dan pusing, serta menggigil. Setelah mengetahui warganya terjangkit penyakit, pihak lapas langsung melakukan penanganan pertama yakni memberikan obat paracetamol.
"Kami berikan obat. Kemudian kami panggil pihak puskesmas dan RSUD Bontang untuk mengecek darahnya," imbuhnya.

Disamping itu pihak lapas juga membantah kabar yang sempat beredar perihal meninggalnya seorang lapas yang disebabkan penyakit misterius ini. Dia menyebut, warga yang tutup usia itu tidak ada sangkut pautnya dengan apa yang terjadi di lapas saat ini.
"Kabar itu tidak benar. Warga itu meninggalnya di rumah sakit. Dia sakit jantung. Sudah meninggal sebelum ada kasus ini," tuturnya.

Saat dikonfirmasi, Dokter Umum Puskesmas Bontang Lestari, Muhammad Reyhan Syawal menerangkan bahwa penyakit tersebut memang sangat mudah menular melalui udara, seperti menghirup butiran air ludah atau sekresi hidung yang dikeluarkan oleh penderita faringitis. "Setelah dicek hasil laboratoriumnya, para binaan ini terjangkit penyakit Faringitis," terangnya.

Lebih jauh, Reyhan mengatakan, dugaan salah satu penyebab timbulnya penyakit yang menyerang warga binaan secara massal ini karena padatnya penghuni lapas, ditambah faktor cuaca panas dan lembab di dalam Lapas sehingga penyebaran penyakit mudah menyebar warga lapas lainnya.
"Dari data kami, totalnya ada sekitar 50-100 orang yang alami penyakit Faringitis," ungkapnya.

Tak hanya itu, Reyhan juga membenarkan, jika dalam kasus ini terdapat 5 warga binaan yang suspect demam berdarah karena kadar trombosit yang turun atau rendah.  “95 persen warga binaan yang memiliki gejala demam, batuk hingga pilek disebabkan oleh penyakit faringitis akut,” ucapnya.

Salah satu warga binaan yang terjangkit penyakit ini, Nadi Harianto (24) mengaku, awal mula dia diserang penyakit tersebut, dirinya merasa sakit kepala, menggigil serta meriang bersama 4 orang teman satu selnya.

"Biar minum air putih selalu muntah. Tapi setelah disuntik, makanan sudah bisa turun," terang warga binaan kasus perlindungan anak itu.

Sekarang ini pihak Lapas bersama Puskesmas Bontang Lestari dan RSUD Taman Husada terus berupaya melakukan penanganan intensif kepada warga binaan yang terjangkit penyakit Faringitis Akut. Diduga penyakit ini mulai muncul karena padatnya penghuni lapas. Dari data yang diperoleh, Lapas Bontang kini dihuni 1.095 warga binaan. Padahal, idealnya lapas itu hanya mampu menampung kurang lebih 300 orang. (*)