UPDATEINDONESIA.COM- Agus Dwi, seorang pengukir asal Malang, memutuskan untuk merantau ke Kalimantan Timur pada 2003 silam. Keputusan ini diambil bukan tanpa alasan; faktor ekonomi serta keinginannya untuk mendalami budaya tanah Borneo menjadi pendorong utama.
Kini, di usia 44 tahun, Agus bukan hanya dikenal sebagai pengukir, tetapi juga sebagai pengusaha batik di Desa Suka Rahmat, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur. Tak jarang Agus dipanggil tampil dan memasarkan produknya di acara penting di sejumlah perusahaan.
Meski latar belakangnya sebagai pengukir sudah cukup mumpuni, Agus baru mulai fokus membatik sejak lima tahun terakhir. Kendati menghadapi berbagai tantangan, namun semangat dan kegigihannya membuahkan hasil. Di Desa Suka Rahmat, Agus mulai merintis usaha batiknya dan berhasil menarik perhatian berbagai perusahaan serta instansi pemerintahan.
"Mayoritas hasil ukiran batik dipasarkan ke perusahaan dan instansi pemerintahan. Alhamdulillah, hasilnya tidak mengecewakan," ungkap Agus dengan senyum bangga.
BACA JUGA : Peringati Hari Lingkungan Hidup, PT Indominco Tanam Mangrove di Santan Ilir
Keputusan Agus untuk mendalami seni batik tidak hanya sebatas mencari nafkah, tetapi juga sebagai bentuk pelestarian budaya. Baginya, setiap helai kain batik yang dihasilkan bukan hanya sekadar produk, tetapi juga cerita dan identitas yang perlu dijaga dan diwariskan.
Kini, usaha batik Agus Dwi menjadi salah satu kebanggaan Desa Suka Rahmat. Keberhasilan Agus tidak hanya mengubah nasibnya, tetapi juga memberikan inspirasi dan semangat bagi masyarakat di sekitarnya.
Semangat dan kerja kerasnya dalam mengembangkan seni batik di Kalimantan Timur patut diapresiasi. Agus Dwi adalah contoh nyata bagaimana ketekunan dan keberanian untuk merantau bisa membuahkan hasil yang manis.
BACA JUGA : Arboretum 30 Gemilang: Komitmen Hijau PT IMM untuk Kalimantan Timur
Di tengah tantangan ekonomi yang dihadapinya, Agus membuktikan bahwa dengan tekad dan semangat pantang menyerah, impian bisa diwujudkan. Kisahnya adalah bukti bahwa setiap orang memiliki kesempatan untuk sukses, asalkan mau berusaha dan tidak takut mencoba hal baru.
Agus Dwi adalah contoh nyata bagaimana perpaduan antara keahlian, semangat, dan kesempatan bisa mengubah hidup seseorang. Di tengah hiruk-pikuk perubahan zaman, kisah Agus menjadi inspirasi bahwa budaya dan tradisi bisa tetap hidup dan berkembang, selaras dengan kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. (red)