UPDATEINDONESIA.COM- Ketua Komisi C DPRD Bontang, Alfin Rausan Fikry menanggapi rencana Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bontang yang ingin memviralkan warga yang kedapatan membuang sampah sembarangan. Menurut Alfin, hal ini hanya membuang-buang waktu dan dinilai tak efektif.
Alfin menjelaskan, tidak mungkin setiap sudut kota, utamanya titik-titik tempat pembuangan sampah, dilengkapi dengan Close Circuit Television (CCTV). Tentu hanya di beberapa titik saja, itu pun terbatas.
"Memangnya pasang [CCTV] di semua titik, kan, nggak. Jadi saya rasa ini cuma membuang waktu dan tidak menyelesaikan masalah," kata Alfin ketika berbincang dengan media ini, Jumat (22/11/2024) siang.
Kata Alfin, memviralkan warga yang tertangkap kamera membuang sampah sembarangan tidak akan menyelesaikan masalah. Selain itu, DLH seperti membuang waktu sebab harus "berusaha" memviralkan warga.
Menurutnya, DLH introspeksi, termasuk mengevaluasi sejauh mana efektivitas pengelolaan sampah di Bontang. Selain itu, dia mendorong agar disusun strategi lain agar persoalan buang sampah tidak pada tempatnya bisa diselesaikan.
"Saya rasa kalau diviralkan tidak akan selesaikan masalah. Kita butuh duduk bersama, lihat persoalannya dan carikan solusinya. Tentu ini butuh kerjasama seluruh elemen masyarakat juga," beber politikus Golkar ini.
Guna mengurai persoalan penumpukan sampah di pinggir jalan, Komisi C DPRD Bontang rencana memanggil DLH. Alfin menyebut, pemanggilan itu rencana dilakukan pekan depan.
Adapun dalam pemanggilan itu, banyak hal akan dibahas, kata Alfin. Mulai dari tata kelola pengelolaan sampah, sejauh mana sosialisasi yang dilakukan DLH terkait jadwal dan lokasi pembuangan sampah, hingga upaya ditempuh agar penumpukan sampah di pinggir jalan tak kembali terjadi.
"Ini memang butuh kolaborasi antar seluruh stakeholder. Nanti kami bahas bersama, akar persoalannya apa, dan solusi terbaiknya seperti apa," beber politikus Golkar ini.
Beberapa waktu lalu, publik kembali menyoroti penumpukan sampah yang terjadi di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kelurahan Api-Api, Kecamatan Bontang Utara. Kondisi ini cukup menarik perhatian, mengingat penumpukan sampah terjadi di sudut jalan utama Kota Bontang.
Pro-kontra hadir dari persoalan ini. Ada yabg menyebut, penumpukan sampah ini akibat minimnya kesadaran warga untuk membuang sampah di tempatnya. Misalnya diungkapkan warganet melalui akun instagram @kaltim_ajha: "peningkatan SDM itu penting, semua dimulai dari SDM. Udah jelas di situ dilarang buang sampah."
Warga lain menyebut, persoalan ini hadir lantaran lokasi tempat pembuangan sampah tidak strategis atau mudah dijangkau. Walhasil, warga membuang sampah di pinggir jalan. Misalnya diutarakan warga melalui akun @jejeeejihan: "makanya kembalikan sudah tempat sampah biru ke tempat semula. Kadang capek keliling mutar jauh cari bak sampah."