Alfin Rausan Fikry Dorong Pemanfaatan Transportasi Umum di Bontang

share on:
Ketua Komisi C DPRD Bontang, Alfin Rausan Fikry

UPDATEINDONESIA.COM - Ketua Komisi C DPRD Bontang, Alfin Rausan Fikry mendorong agar Bontang juga memiliki transportasi umum seperti halnya di kota-kota besar. Menurutnya ini penting, selain untuk mengantisipasi lonjakan penduduk, juga untuk upaya Bontang menjadi kota pariwisata. 

Alfin menjelaskan, seiring pertumbuhan penduduk, praktis akan membuat ruas jalan di Bontang ikut ramai. Tentu akibat pergerakan warga. Pemerintah, sebutnya, harus mengantisipasi agar jalan-jalan Bontang tidak mengalami kepadatan, apalagi sampai macet. 

"Harus diantisipasi mulai sekarang. Jangan nanti kalau sudah padat, baru dicarikan solusinya. Itu justru makin susah karena makin banyak warga, makin padat jalan, makin kompleks juga persoalannya," kata Alfin ketika berbincang dengan media ini, Jumat (22/11/2024) siang.

Selain itu, kata Alfin, ini juga penting lantaran Bontang menjadi kota penyangga IKN. Hal ini tentu akan berdampak, misalnya arus transmigrasi ke Kalimantan Timur dalam beberapa tahun mendatang diprediksi akan melonjak.

Selain itu, keberadaan transportasi umum juga penting guna menunjang upaya Bontang menjadi kota pariwisata. Alfin bilang, bus angkutan umum bisa membantu pelancong untuk mengakses destinasi wisata di Bontang secara mudah dan murah.

"Dari dulu saya sangat dukung agar kota kita ini juga punya transportasi umum yang baik. Saya juga mendorong agar masyarakat kita dibiasakan, dididik untuk menggunakan transum," beber politikus muda ini.

"Jangan lupa juga, bila masyarakat kita terbiasa menggunakan transportasi umum, ini juga bisa mengurangi polusi. Persoalan polusi tentu menjadi perhatian kita, apalagi Bontang ini, kan, dikepung banyak industri besar," tambahnya.

Namun, rencana memiliki transportasi umum itu tentu bukan hal mudah. Ada beberapa tantangan dihadapi pemerintah. Misalnya, harus mengeluarkan anggaran guna mendukung keberadaan transum, seperti  membangun halte. Selain itu, ada pemerintah juga harus mengantisipasi gesekan sosial yang bisa terjadi antara operator transum dan pelaku ojek online (ojol). 

"Persoalan itu harus diantisipasi. Cuma tentu harus dicarikan solusinya dan kita tidak bisa di sini-sini saja. Saya sangat mendukung itu upaya pengadaan transum dan mendidik masyarakat kita menggunakan transum," tandasnya. (Raffa)