UPDATEINDONESIA.COM - East Borneo International Folklore Festival (EBIFF) 2024 menjadi panggung budaya yang inspiratif. Event ini tidak hanya menjadi ajang pertunjukan seni dan budaya, tetapi juga menjadi wadah untuk menguatkan tali persahabatan antarbangsa. Setiap peserta membawa cerita dan pengalaman unik yang memperkaya keberagaman budaya dunia.
Partisipan EBIFF 2024 dari Amerika Serikat, Danielle Plimpton, menggambarkan momen ini sebagai pengalaman pertamanya dalam festival kolaborasi lintas negara, yang ia sebut sangat membanggakan dan menyenangkan. Sebagai perwakilan Bailey Mountain Cloggers NC USA dari Mars Hill University, Danielle mengungkapkan kekagumannya terhadap kemegahan dan keindahan acara tersebut.
"Acara ini sangat megah, sangat indah. Saya pikir ini adalah festival pertama yang pernah kami hadiri, dan itu sangat luar biasa," ujar Danielle.
Tim tari dari Negeri Paman Sam ini telah mempersiapkan berbagai pertunjukan tari dan musik khas Amerika Serikat. Danielle mengaku tidak sabar untuk menyaksikan berbagai pertunjukan seni dan budaya dari partisipan lainnya. "Kami menyiapkan tarian yang berenergi tinggi. Orang-orang akan melihat banyak ekspresi wajah dan gerakan, kegembiraan yang sudah kami persiapkan," tambahnya.
Dengan semangat "Menari Untuk Dunia," tim tari ini menunjukkan bahwa gairah mereka bukan sekadar kata-kata. Setelah persiapan selama kurang lebih satu tahun, mereka melihat EBIFF 2024 sebagai wadah untuk berbagi dan berkolaborasi demi memajukan dan melestarikan kebudayaan dalam skala global.
“Sebuah pengalaman pertukaran budaya yang luar biasa! Ini sangat istimewa dan penting, terutama bagi mahasiswa saya di universitas. Jika tidak, kami tidak akan pernah memiliki kesempatan seperti ini," ucap Danielle.
Pertunjukan seni delegasi Korea Selatan
Cerita menarik juga datang dari delegasi Negeri Ginseng, Korea Selatan (Korsel), Kim Paik Kwang. Baru dua hari mengikuti rangkaian EBIFF 2024, ia mengaku sudah mengalami momen unik di Kota Tepian, Samarinda. Kejadian itu ia alami saat mengikuti parade Kirab Budaya, Jumat (26/7/2024).
Bersama delegasi lainnya, ia berjalan menyapa warga Kalimantan Timur (Kaltim) dari rute Taman Samarendah hingga Kantor Gubernur Kaltim. Ia kaget ketika warga dan anak-anak menyapa dengan menyebut nama Shin Tae-yong, Pelatih Tim Nasional (Timnas) Sepakbola Indonesia yang berkewarganegaraan Korsel.
“Saya kaget di jalan banyak orang dan siswa sekolah memanggil saya sebagai Shin Tae-yong. Saya terkejut tapi juga senang, orang Samarinda sangat ramah. Banyak juga yang menyapa annyeong haseyo dalam bahasa Korea, saya berterima kasih sekali,” kata Kim Paik Kwang.
Kepala Dinas Pariwisata Kaltim, Ririn Sari Dewi, menjelaskan bahwa EBIFF 2024 berlangsung dari tanggal 26 hingga 30 Juli 2024. Festival ini bukan hanya tentang pertunjukan budaya, tetapi juga merupakan sarana untuk mempererat hubungan antarbangsa.
“EBIFF 2024 akan menyajikan sebuah panggung global untuk merayakan keberagaman, membangun persahabatan, dan melestarikan warisan budaya,” tambahnya.
Dengan partisipasi dari enam negara, seperti Hungaria, Mesir, Jepang, Korea Selatan, Polandia, dan Amerika Serikat, serta sanggar seni budaya dari berbagai penjuru Nusantara menjadi simbol persatuan dan keragaman budaya. Setiap cerita dan pengalaman yang dibagikan di festival ini menjadikannya momen yang tak terlupakan dalam kalender budaya dunia. (*)