UPDATEINDONESIA.COM- Rombongan Komisi II DPRD turun meninjau lokasi pembangunan Bontang City Mall (BCM), Jalan Jendral Sudirman Kelurahan Tanjung Laut, Kamis (1/9/2022).
Ketua Komisi II DPRD Bontang, Rustam yang memimpin kunjungan tersebut menegaskan kedatangannya ke BCM guna memastikan tenant yang bergabung.
“Kami juga ingin memastikan pengusaha jumlah komposisi keterlibatan pengusaha lokal,” ujarnya.
Tidak hanya itu, DPRD juga ingin memastikan mekanisme perpajakan dari tenant yang bergabung.
Semisal, untuk tenant makanan tiap porsi yang terjual dikenakan pajak 10 persen. Mirip seperti di warung makan, kafe dan restoran yang ada di hotel Bontang.
"Kalau tiap hari mereka bisa dapat omset penjualan Rp100 juta, kan lumayan. Ada tambahan Rp10 juta untuk PAD Bontang," beber Rustam.
Dilain pihak, perwakilan BCM Prastiyo menyebut pembangunannya BCM sempat terhambat akibat pandemi Covid-19.
Imbasnya, target finishing bangunan terpaksa diundur hingga November 2022. Dengan demikian, kemungkinan baru bisa beroperasi Desember mendatang.
“Saat ini progres pengerjaan baru di angka 75-80 persen. Seharusnya pembangunan BCM rampung pada April lalu,” kata Prastiyo.
Mengenai peminat, Prastiyo menjelaskan bahwa sejauh ini terdapat sudah ada 30 tenant yang telah mengabarkan ketertarikannya. Namun baru Matahari Store yang memastikan diri bergabung.
"Lantai satu sudah diborong oleh Matahari Store," tegas Prastiyo.
Tentang BCM
Bontang Citimall (BCM) dikembangkan oleh real estate, NWP Retail (Joint venture antara PT Citi Retail Development Tbk dengan Warburg Pincus). Bangunan pusat perbelanjaan ini ditaksir menelan nilai investasi sekitar Rp400 miliar.
Konon, BCM hadir mengusung konsep bangunan empat lantai. Luas lahan 18.208 persegi dengan desain modern dan ramah lingkungan. Takcuma itu, BCM juga nantinya menyediakan aneka kebutuhan sehari-hari, seperti fashion, hiburan, kuliner, dan berbagai tenant menarik seperti bioskop Cinepolis, department store, supermarket, foodcourt hingga tempat bermain anak. (adv)