Dilema SDN 010 Bontang Utara, Banjir Ganggu Aktivitas Belajar

share on:
Potret pelajar SDN 010 Bontang Utara yang terkepung banjir

UPDATEINDONESIA.COM- Banjir kembali mengganggu aktivitas belajar-mengajar di SDN 010 Bontang Utara. Luapan air sungai yang menggenangi sebagian ruang kelas  memaksa para siswa untuk pulang sebelum sempat memulai pelajaran.

Kepala Sekolah SDN 010 Bontang Utara, Nurully Kesuma Ningrum, menjelaskan bahwa siswa sudah mulai berdatangan sejak pukul 06.00 WITA. Namun, debit banjir  yang semakin meningkat hingga mencapai betis orang dewasa pada pukul 08.00 WITA membuat pembelajaran tatap muka terpaksa dibatalkan.

"Banjir kali ini cukup parah. Air tidak hanya menggenangi halaman sekolah, tetapi juga masuk ke tiga ruang kelas, yaitu kelas 3A, 3B, dan 3C.. Demi keamanan, siswa yang terlanjur datang segera dipulangkan pada pukul 09.00 WITA setelah pihak sekolah menghubungi orangtua melalui grup WhatsApp paguyuban kelas," kata Nurully.

Mengantisipasi kerusakan peralatan belajar, tim sekolah telah mengamankan barang-barang penting seperti sound system, buku-buku, dan peralatan lainnya dengan menempatkannya di tempat yang lebih tinggi. Bahkan, perlengkapan yang disimpan di gudang lama turut diamankan, mengingat potensi kerusakan akibat genangan air.

"Semua peralatan belajar dan barang-barang penting kami letakkan di atas meja untuk menghindari kerusakan. Bahkan perlengkapan yang berada di gudang lama juga kami amankan,” jelas Nurully.

Sebagai antisipasi, sekolah masih belum memutuskan apakah esok hari akan diadakan pembelajaran tatap muka atau akan dilaksanakan di rumah, tergantung kondisi air yang dipantau setiap waktu. 

Saat ini, SD 010 menjalankan sistem dua sif akibat keterbatasan ruang kelas. Namun, banjir mengharuskan pembelajaran dari rumah bagi semua kelas, termasuk yang dijadwalkan masuk siang.

Kondisi ini bukan yang pertama kali terjadi. Pertengahan Juli lalu, pembelajaran tatap muka juga dihentikan sementara karena banjir dari luapan DAS Bontang yang diperparah oleh hujan dengan intensitas tinggi. (*)