Fakhri Husaini, Dari Pupuk Kaltim untuk Indonesia

share on:
Superintendent Bina Wilayah Departemen CSR Pupuk Kaltim, Fachri Husaini berhasil mengantarakan timnas Indonesia menjuarai Piala AFF U-16 tahun 2018, (foto-Dokumen Humas PKT)

UPDATEINDONESIA.COM- Satu lagi karyawan PT Pupuk Kaltim yang berhasil mengharumkan nama Indonesia di kasta Internasional. Jika sebelumnya dilakukan melalui internal perusahaan namun kali ini justru lahir melalui sepak bola.


Ya, dialah Fachri Husaini, pelatih utama Timnas U-16 yang berhasil mengantarkan Garuda Asia (Julukan Tim Nasional Indonesia U-16) menjuarai piala AFF U-16 di Stadion Delta Sidoarjo, Sabtu (11/8) beberapa waktu lalu.


Berkat tangan dingin maestro lini tengah PS Pupuk Kaltim (sekarang Bontang FC) itulah Garuda Muda Asia mampu melaju ke partai puncak Piala AFF U-16 dan menundukkan Thailand di babak final dengan skor 4-3 melalui drama adu penalti, setelah kedua tim bermain imbang 1-1 selama 2x40 menit waktu normal.


Berkat kemenangan itu pulahlah menjadikan pria kelahiran 27 Juli 1965 di Lhokseumawe, Aceh kian jadi buah bibir didunia sepak bola. Tak terkecuali di Kalimantan Timur, dan Bontang khususnya.


Bagaiman tidak, selain menorehkan prestasi gemilang bagi sepakbola nasional, pria yang telah puluhan tahun malang melintang di dunia si kulit bundar baik sebagai pemain mapun sebagai pelatih itu ternyata berstatus sebagai karyawan PT Pupuk Kaltim. Dan saat ini akktif sebagai Superintendent Bina Wilayah Departemen CSR Perusahaan

 
Pria tiga anak itu diketahui mengawali karir sebagai staff Kepala Biro Personalia sejak 31 Juli 1998 pada anak usaha BUMN Pupuk Indonesia (Persero) itu. Namun status karyawan tak membuat pria yang dikenal tegas dan bertanggung jawab itu berpuas hati. Kecintaannya kepada sepak bola membuatnya tetap aktif mempekuat PS Pupuk Kaltim hingga berganti nama menjadi PS Bontang-PKT.


Sejak memperkuat PS Pupuk Kaltim pada tahun 1992. Fachri didikenal sebagai nyawa permainan Laskar Bukit Tursina (julukan PS Pupuk Kaltim kala itu) dan menjadi langganan Timnas Indonesia. Prestasi terbesar Fachri di Timnas adalah runer up SEA Games 1997 di Jakarta. Saat itu Timnas Indonesia takluk dari Tahiland juga melalui drama adu penalti.


Selama karirnya sebagai pemain, Fachri pernah mengantarkan tim yang dibelanya selama hampir 9 tahun itu disegani dan satu-satunya klub sepak bola asal Pulau Kalimantan yang berhasil meraih runer up di kasta tertinggi sepak bola indonesia, yakni Liga Indonesia.


Pada 2001 Fachri akhirnya memutuskan pensiun sebagai pemain sepak bola dan fokus sebagai karyawan Pupuk Kaltim. Namu ia tetap tak bisa jauh dari sepak bola. Setelah mengantongi sertifikat C-1, Fakhri tetap aktif sebagai asisten pelatih PS Bontang PKT, hingga pelatih utama setelah beralih menjadi kesebelasan Bontang FC.


Prestasi membanggakan itulah yang membuat Fachri begitu dicintai dan sangat dekat dengan warga Benua Etam (sebutan Kalimantan Timur). Terlebih Fachri pernah mengantarkan Tim sepak bola PON Katim meraih juara tiga saat Kaltim ditunjuk menjadi tuan rumah PON XVII tahun 2008


Meski kecintaannya pada sepakbola begitu tinggi, namun tugas pokoknya sebagai karyawan perusahaan tak sekalipun ia abaikan. Fakhri juga dikenal lugas, dan selalu optimis menatap masa depan. Hal itu dibuktikan melalui sederet prestasi, baik dalam sepakbola maupun pengabdian di perusahaan. 


Sebut saja Akademi Diklat Mandau. Fakhri berperan besar memajukan akademi sepakbola yang merupakan bagian PS Bontang PKT yang pernah melahirkan sejumlah nama besar, seperti Bima Sakti dan Ponaryo Astaman, penjaga gawang Sumardi, Yudi Kuncahyo, dan sejumlah pemain andalan Timnas pada masanya.


Disamping itu, dedikasi Fachri terhadap perusahaan terbilang baik, sejumlah jabatan strategis pernah ia duduki, diantaranya dipercaya menjadi Kepala Bagian Hubungan Internal Departemen Humas Pupuk Kaltim tahun 2014. Kemudian dipercaya menjadi Staff Madya III Sekretaris Perusahaan, terhitung 30 September 2015.

 
Satahun kemudian, pria lulusan Ilmu Hukum Universitas Trunajaya itu menerima mandat Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), untuk melatih Timnas U-19. Namun tak lama, Fakhri kembali ke Pupuk Kaltim, pasca kisruh internal pengurus PSSI tahun 2016. Dan posisinya sebagai pelatih kala itu tanpa kejelasan.


Sejak saat itu, Pupuk Kaltim memberi kepercayaan suami Novita Tri Hastuti itu sebagai Superintendent Bina Wilayah Departemen CSR dan kembali berinteraksi dengan masyarakat Bontang dan Kalimantan Timur, melalui berbagai program serta kegiatan CSR dan CSV perusahaan. 


Besarnya peranan Fakhri terhadap perkembangan sepakbola di Kota Bontang, pun membuat masyarakat memiliki kebanggaan tersendiri kepadanya. Begitu pula dengan Pupuk Kaltim yang selalu memberinya ruang saat mendapat tawaran melatih Timnas U-16.


Berkat dukungan penuh Direksi serta manajemen perusahaan, Fachri diketahui mendapat dispensasi khusus saat jasanya dibutuhkan oleh Negara dalam mempersiapkan Timnas U-16 diberbagai kejuaraan.


Hal ini dibenarkan Sekretaris Perusahaan (Sekper) Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo. Diakuinya dispensasi khusus diberikan perusahaan karena Fachri tengah menjalankan tugas negara. Dan perusahaan memiliki aturan khusus terkait kompensasi tersebut. 


Menurutnya, Pupuk Kaltim sebagai BUMN juga memiliki kewajiban dan tanggung jawab dalam mendukung kegiatan yang berhubungan dengan nama baik Negara, seperti olahraga dan pendidikan.

 
"Atas dasar itu, Pupuk Kaltim memberikan dispensasi khusus kepada Fachri Husaini supaya bisa fokus menjalankan tugasnya melatih Timnas U-16," ujar Soesilo, saat ditemui di ruang kerjanya Rabu, (15/8).


Soesilo menegaskan, keberhasilan Timnas U-16 pada Piala AFF 2018, juga menjadi kebanggaan tersendiri bagi Pupuk Kaltim. Karena secara tidak langsung, menunjukkan kontribusi perusahaan melalui dedikasi Fachri dalam kemajuan sepakbola Indonesia. 


Capaian timnas U-16 pun dinilai Soesilo sangat luar biasa, karena selai juara anak asuh Fachri Husaini juga mencatatkan diri sebagai tim tak terkalahkan dan mencetak gol terbanyak selama AFF, yakni 22 gol. 


Ia berharap capaian timnas U-16 dapat meningkatkan optimisme masyarakat akan kemajuan sepakbola Nasional, agar terus berprestasi di kasta Internasional. 


"Pupuk Kaltim berkomitmen untuk terus mendukung setiap program yang berkaitan dengan nama baik perusahaan dan Negara. Hal ini wujud kontribusi Pupuk Kaltim sebagai salah satu BUMN di Indonesia," papar Soesilo.


Terpisah Fachry Husaini menegaskan akan segera kembali beraktifitas di perusahaan dalam waktu dekat ini. Namun saat ini ia masih menjalani masa istirahat bersama tim dan keluarga, setelah mealalui rangkaian perjuangan di Piala AFF 2018. 


“Saya istirahat dulu sebentar, dalam waktu dekat akan kembali ke kantor (Pupuk Kaltim)," ucap Fakhri saat dikonfimasi via telephone selularnya.


Dasamping itu, Fachry juga menyampaikan apresiasinya kepada jajaran Direksi dan Manajemen Pupuk Kaltim karena telah memberinya dukungan penuh, hingga mampu membawa Garuda Asia menorehkan prestasi gemilang.


“Keberhasilan ini tak akan bisa dicapai tanpa dukungan Direksi dan Manajemen Pupuk Kaltim, yang telah mendukung penuh dan memberi saya izin untuk menjalankan tugas negara untuk melatih tim Garuda Asia,” tutur Fakhri. (*)