UPDATENDONESIA.COM - Ketua DPR RI, Puan Maharani, mendapat kehormatan membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan dalam upacara HUT RI ke-79 yang untuk pertama kalinya digelar di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Namun, di balik momen bersejarah itu, Puan berbagi cerita menarik tentang pengalamannya bermalam di Rumah Tapak Jabatan Menteri (RTJM) IKN yang memikat banyak perhatian.
Cucu Proklamator Soekarno ini bercerita tentang malam yang ia habiskan di RTJM, sebuah hunian yang dirancang untuk selaras dengan topografi IKN yang berbukit-bukit.
Menurut Puan, kenyamanan yang ia rasakan selama di rumah tersebut mengingatkannya pada nilai-nilai perjuangan yang diwariskan oleh kakeknya, Bung Karno, seakan membawa kembali semangat masa lalu.
"Tempatnya sangat nyaman karena fasilitas dan kualitas bangunan yang sudah sangat baik," ungkap Puan.
RTJM yang ditempati Puan memiliki desain yang istimewa. Dua lantai dengan basement, total sembilan kamar, dan tiga kamar mandi. Setiap sudut rumah ini dirancang dengan teliti, memadukan fungsionalitas dan estetika yang elegan.
Lantai pertama dilengkapi satu kamar dengan kamar mandi. Sementara di lantai kedua terdapat tiga kamar, salah satunya kamar utama dengan kamar mandi pribadi.
“Basement ini juga menampung lima kamar lainnya, menyediakan ruang yang cukup luas dan nyaman untuk para penghuninya,” tambahnya.
Desain rumah ini tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga disesuaikan dengan lingkungan sekitar. Dirancang khusus untuk menyesuaikan dengan kontur tanah berbukit di IKN. Rumah ini menjadi contoh bagaimana pembangunan di IKN memadukan teknologi modern dengan kearifan lokal.
Puan memberikan apresiasi tinggi kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang dinilai berhasil membangun rumah tapak dengan desain menarik dan teknologi canggih.
“Saya sangat terkesan dengan kualitas dan kenyamanan rumah ini. Harapan saya, seluruh rumah-rumah di IKN bisa segera rampung dan memberikan kenyamanan yang sama bagi para penghuninya," tambah Puan.
Di pagi hari, Puan berjalan kaki dari RTJM menuju Istana IKN untuk mengikuti upacara peringatan HUT ke-79 RI. Jarak antara RTJM dan Istana Negara IKN hanya sekitar 10 menit. Bagi Puan, perjalanan singkat tersebut memiliki makna mendalam.
"Saat berjalan menuju Istana, saya merasakan seolah setiap langkah adalah pengingat betapa besar tanggung jawab yang harus kita emban untuk membawa bangsa ini maju.Pua,” kata Puan.
Menurut Puan, upacara ini bukan sekadar peringatan, tetapi juga momen refleksi untuk memastikan bangsa ini terus melangkah di jalan yang benar, demi kesejahteraan dan kemajuan Indonesia.
Ketika tiba di Istana, Puan mendapat kehormatan untuk membacakan teks Proklamasi, sebuah tugas yang 79 tahun lalu juga diemban oleh kakeknya. Di tengah keheningan upacara, suaranya yang lantang dan penuh semangat menggaung, mengingatkan seluruh hadirin akan perjuangan para pendiri bangsa.
Momen ini menjadi salah satu sorotan utama dalam peringatan HUT RI ke-79 di IKN, untuk pertama kalinya menjadi pusat perayaan nasional. IKN, yang tengah dibangun sebagai simbol kemajuan dan masa depan Indonesia, kini telah menambahkan satu lagi momen bersejarah dalam perjalanan bangsa.
Upacara HUT RI di IKN ini juga menjadi simbolisasi bahwa Indonesia terus bergerak maju, dengan Ibu Kota baru yang diharapkan menjadi pusat peradaban baru yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Bagi Puan, kesempatan ini tidak hanya merupakan sebuah kehormatan pribadi, tetapi juga sebuah tanggung jawab besar untuk terus memperjuangkan cita-cita kemerdekaan yang telah diletakkan oleh kakeknya dan para pahlawan lainnya.
Perjalanan Puan di IKN menjadi saksi dari upaya bangsa ini untuk terus maju, tanpa melupakan sejarah dan akar budaya yang telah membentuk Indonesia menjadi seperti sekarang. IKN menjadi bukti bahwa masa lalu dan masa depan dapat berjalan beriringan, membangun jembatan antara sejarah dan modernitas di Ibu Kota Nusantara.
"IKN bukan sekadar proyek pembangunan, melainkan sebuah harapan baru bagi Indonesia. Di sini, kita akan melihat lahirnya sejarah baru yang akan diwariskan kepada generasi mendatang," tutup Puan. (red)