Lima Tragedi Mematikan Sepanjang Oktober 2022

share on:
Mengenang tragedi di Stadion Kanjuruhan Kota Malang, Jawa Timur

UPDATEINDONESIA.COM- Lebih dari 500 orang tewas dalam serangkaian tragedi sejak Oktober 2022. Antara lain tragedi Kanjuruhan, Penembakan anak-anak di TK Thailand, tragedi Halloween Korea Selatan, Bom mobil Somalia, dan musibah Jembatan runtuh di India.


Di Indonesia, tragedi 1 Oktober di Stadion Kanjuruhan Kota Malang menewaskan sedikitnya 135 penonton sepakbola, termasuk puluhan anak-anak dan 583 orang cedera. Berbagai sumber melaporkan insiden dipicu oleh ulah kelompok suporter tuan rumah yang menyerbu masuk lapangan pasca timnya kalah dari tim tamu.


Aparat meresponnya dengan tembakan gas air mata hingga terjadi kepanikan. Akibatnya massa  yang berdesakan di pintu keluar mengalami asfiksia atau kekurangan oksigen. Padahal dalam aturan FIFA, penggunaan gas air mata di dalam stadion tidak diperbolehkan.


Buntut dari kejadian itu, Kapolres Malang Ajun Komisaris Besar Polisi Ferli Hidayat dan Kapolda Jawa Timur Nico Afinta serta sembilan komandan Brimob Polda Jawa Timur dicopot dari tugasnya. Tidak hanya itu, sebanyak enam orang juga telah ditetapkan sebagai tersangka. 


Tiga tersangka dari masyarakat sipil adalah Dirut PT Liga Indonesia Baru, Akhmad Hadian Lukita, Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan (Panpel) Arema FC, Abdul Haris, Security Officer Panpel Arema, Suko Sutrisno karena dinilai lalai sebagai pihak penyelenggara pertandingan sepak bola.


Sementara tersangka dari  anggota kepolisian antara lain Kepala Satuan Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi, Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Malang, Kompol Wahyu Setyo Pranoto, dan Komandan Kompi (Danki) 3 Satuan Brimob Polda Jawa Timur, AKBP Hasdarman.


Berbagai sumber menyebut, bencana tersebut merupakan bencana paling mematikan kedua dalam sejarah sepak bola di seluruh dunia, setelah tragedi Estadio Nacional 1964 di Peru yang menewaskan 328 orang.


Pembantaian anak-anak Thailand

Di Thailand, insiden pembunuhan massal pada penitipan anak di Uthai Sawan, Provinsi Nong Bua Lam Phu pada 6 Oktober 2022 merenggut nyawa 32 orang. 22 diantara korban tewas adalah anak-anak dan balita. Selebihnya korban berusia dewasa.  Mereka dibunuh menggunakan senjata dan pistol.


Menurut infoemasi, pihak keamanan Thailand mengidentifikasi pelaku adalah Panya Khamrab (34), mantan sersan polisi. Dia diskors karena terlibat penyalahgunaan narkotika pada Januari 2022. Kemudian diberhentikan pada Juni 2022. Usai menjalankan aksi kejinya, ia kemudian menembak istri dan anaknya sebelum mengakhiri hidupnya saat tiba di rumah.


Bom Mobil Somalia

Tragedi serangan bom mobil di Mogadishu, Somalia menewaskan ratusan korban jiwa dan luka-luka. Peristiwa ini terjadi pada hari Sabtu (29/10/2022). Berbagai sumber melaporkan ledakan dua mobil di Somalia itu diikuti oleh tembakan dalam serangan yang menargetkan kementerian pendidikan Somalia.


Bom pertama meledak tak jauh dari pusat keramaian di area gedung Kementerian Pendidikan Somalia. Disusul ledakan bom kedua saat ambulans dan orang-orang berkumpul untuk menolong korban. Insiden ini menghancurkan jendela di sejumlah gedung dan fasilitas umum di kawasan itu.


Jumlah korban tewas dalam peristiwa mencapai 100 orang dan 300 orang lainnya luka-luka. Data itu disampaikan langsung oleh Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud.  Sejauh ini belum ada pihak mengklaim bertanggung jawab atas aksi kejahatan tersebut.


Tragedi Halloween Korea Selatan

Di Seoul, Korea Selatan, sedikitnya 156 orang dilaporkan meninggal ketika lebih dari 100.000 memadati distrik kehidupan malam populer di Itaewon pada perayaan Halloween pertama sejak pembatasan ketat COVID-19 di negara itu dicabut. 


Bahkan artis jebolan "Produce 101 Season 2" sekaligus bintang iklan Luwak White Coffee Lee Ji-han turut menjadi korban tewas dalam tragedi itu. Dari jumlah yang tewas, 26 jiwa diantaranya merupakan warga asing.


Puluhan warga asing yang menjadi korban teridentifikasi dari 14 negara. Meliputi negara Iran 5 orang, negara Republik Rakyat Tiongkok dan Rusia masing-masing 4 orang. Lalu, Amerika Serikat dan Jepang masing-masing 2 orang, Jepang 2 orang, Prancis, Australia, Vietnam, Uzbekistan, Norwegia, Kazakhstan, Thailand, Sri Lanka dan Austria masing-masing 1 orang.


Sementara KBRI di Korea Selatan memastikan kondisi dua warga negara Indonesia (WNI) dalam tragedi itu, yakni  AR dan CA dipastikan selamat dan sudah kembali ke kediaman masing-masing setelah mendapatkan pertolongan medis.


Jembatan Roboh India

Di India, pihak berwenang masih menyelidiki penyebab ambruknya jembatan gantung yang baru saja direnovasi di negara bagian Gujarat. Jembatan berusia 143 tahun itu akhir pekan lalu dengan beban ratusan orang yang sedang merayakan musim festival Hindu.


laporan dari berbagai sumber menyebut tragedi ini menewaskan sedikitnya 134 orang. Dari video yang beredar, pengunjung terlihat mencoba berpegangan pada media jembatan sebelum ambruk ke sungai. Pihak berwenang setempat mengumumkan penangkapan sembilan orang, termasuk manajer operator jembatan pasca insiden. (*)