Meningkatkan Kualitas SDM Bontang Lewat Pelatihan Tata Kecantikan Kulit

share on:
Potret pelatihan kecantikan kulit LPK Diamort

UPDATEINDONESIA.COM- LPK Diamort bekerjasama dengan Disnaker Bontang melaksanakan pelatihan kecantikan kulit selama selama 20 hari, terhitung dari 13 Oktober hingga 1 November 2023.

Pimpinan LPK Diamort, Luhur Budi Rahayuningsih mengatakan bahwa pelatihan tata kecantikan kulit dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang berdaya saing global menuju Bontang hebat dan beradab. 

"Melalui pelatihan ini, harapan kami adalah meningkatkan kompetensi global SDM Bontang menuju keunggulan yang beradab," katanya.

Rahayuningsih menegaskan bahwa inisiatif untuk melaksanakan pelatihan ini muncul dari kesadaran akan kebutuhan peningkatan keterampilan, terutama bagi kaum ibu yang memiliki potensi untuk memulai usaha secara mandiri.

Ruang lingkup kecantikan kulit yang diajarkan mencakup beragam keterampilan, mulai dari teknik makeup, perawatan wajah (facial), hingga perawatan kuku (manicure dan pedicure). Empat instruktur yang ahli dalam bidangnya terlibat dalam pelatihan ini, di antaranya Susilowati, Eka Rahmawati Susanti, Titin Hariani, dan Nur Amira.

"Jumlah peserta sebanyak 40 orang. Seluruhnya berasal dari Bontang. Harapannya semua peserta bisa lulus. Dan hasil bisa memanfaat, serta membuka usaha mandiri," pungkasnya. 

Saat dikonfirmasi,Kepala Disnaker Bontang, Abdu Safa Muha menekankan pentingnya pelatihan ini dalam meningkatkan kapasitas SDM di Bontang. Meskipun tidak semua peserta akan langsung terjun ke dunia kerja, namun setidaknya mereka telah dilengkapi dengan keterampilan yang dapat digunakan untuk berwirausaha.

"Diharapkan bahwa pelatihan tata kecantikan kulit ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi perkembangan SDM dan usaha di Bontang, serta mendorong para peserta untuk meraih kesuksesan dalam industri kecantikan kulit," tambahnya.

Selain memberi manfaat bagi peserta, Disnaker Bontang menekankan pentingnya meningkatkan kapasitas lembaga penyelenggara pelatihan atau LPK, agar mereka memiliki akreditasi yang baik. Dengan begitu, lembaga-lembaga pelatihan ini akan mendapat pengakuan, baik dari pemerintah maupun peserta pelatihan. 

"Jadi, bukan hanya memberikan pelatihan kepada masyarakat, tetapi di satu sisi lembaga atau LPK juga harus kami bina agar mereka memiliki kapasitas tata kelola lembaga secara mandiri," tegasnya.