Pemkot Bontang dan Pemprov Kaltim Jalin Kerja Sama Penanganan Banjir dan Pemenuhan Air Baku 

share on:
Kepala Bapelitbang Bontang, Amiruddin (ist)

UPDATEINDONESIA.COM- Upaya penanganan banjir dan pemenuhan sumber air baku menjadi fokus kerja sama antara Pemerintah Kota Bontang dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Mereka merencanakan pembangunan infrastruktur penampungan air sementara dalam mengatasi banjir.

 

Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang) kota Bontang, Amiruddin mengatakan bahwa saat ini Pemkot Bontang telah merancang konsep pembangunan cekungan penampung air sebagai bagian dari upaya penanganan banjir. 

 

Dalam mewujudkan proyek tersebut, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur memberikan bantuan sebesar Rp 718 juta pada tahun ini. Dana tersebut akan digunakan untuk dua kegiatan utama, yakni studi lapangan sebesar Rp199 juta dan penyusunan detail engineering design (DED) senilai Rp519 juta.

 

Amiruddin menegaskan bahwa kolaborasi tersebut merupakan langkah nyata untuk mengatasi persoalan banjir yang kerap melanda sebagian wilayah Bontang. Rencananya, proyek pembangunan kolam depresi akan berlokasi di samping Waduk Kanaan, setelah ruas Jalan Pongtiku, dengan luas area 38 hektar.

 

"Rencana ini sebenarnya sudah disusun sejak tahun 2014, namun perlu dilakukan review untuk mengikuti perkembangan permukiman dan memastikan persetujuan masyarakat sekitar area," lanjutnya. 

 

Setelah itu, akan dilanjutkan ke tahapan lelang. Selain penanganan banjir, proyek ini juga memiliki potensi sebagai sumber air baku di Bontang. Nantinya, konsep pembangunan kolam depresi dikaitkan dengan gorong-gorong di bawah jalan utama. 

 

Dengan kapasitas tampung hingga 948 ribu meter kubik, infrastruktur ini akan mengalirkan air dari hulu ke Waduk Kanaan, sebelum dialirkan melalui gorong-gorong menuju kolam depresi. 

 

Amiruddin menilai kolaborasi antara Pemkot Bontang dan Pemprov Kaltim dalam proyek ini merupakan komitmen bersama untuk menghadapi tantangan dalam mengatasi banjir dan memastikan pasokan sumber air baku yang memadai bagi masyarakat.

 

"Dengan langkah konkret ini, diharapkan wilayah Bontang dapat terbebas genangan air akibat tingginya volume debit air dari hulu. Serta memiliki akses persediaan sumber air baku yang berkelanjutan," tutupnya. (adv)