Wacana Alun-Alun HOP 7 Kembali Mencuat, Basri Rase Lobi Kementerian ATR/BPN Untuk Percepat Pembebasan Lahan

share on:
Wali Kota Bontang, Basri Rase bahas pembebasan lahan HOP 7 bersama Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Selasa (10/9/2024)

UPDATEINDONESIA.COM- Bontang, sebagai salah satu kota industri terkemuka di Kalimantan Timur, terus berupaya mengembangkan infrastrukturnya guna memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Salah satu rencana ambisius yang sedang digodok adalah pembangunan alun-alun dan pusat kota baru di kawasan HOP 7. Wali Kota Bontang, Basri Rase, menuturkan bahwa lahan ini akan dimanfaatkan sebagai pusat kegiatan kota dan menjadi ikon baru bagi kota yang terus berkembang ini.

Dalam kunjungan resminya ke Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) pada Selasa (10/9/2024), Basri menyampaikan bahwa pembebasan lahan menjadi agenda utama yang harus dipercepat. Menurutnya, percepatan pembebasan lahan HOP 7 merupakan langkah strategis dalam mendukung pengembangan Bontang sebagai kota modern dan terintegrasi.

"Proses ini merupakan salah satu upaya kita untuk mempercepat pembangunan infrastruktur kota yang ramah dan dapat menjadi ikon baru bagi Kota Bontang," ungkap Basri Rase.

Alun-alun yang direncanakan ini diharapkan menjadi ruang publik yang multifungsi, tempat masyarakat bisa berinteraksi, berekreasi, dan menggelar berbagai kegiatan budaya serta sosial. Tidak hanya itu, kawasan pusat kota baru ini juga akan dilengkapi dengan fasilitas penunjang seperti area hijau, ruang terbuka, serta akses transportasi yang memadai. Konsep ini dirancang agar bisa memberikan dampak positif terhadap kualitas hidup warga Bontang.

Dalam pertemuan dengan Kementerian ATR/BPN, Basri juga menjelaskan bahwa rencana pembangunan ini sudah lama dinanti oleh masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk segera menyelesaikan proses pembebasan lahan yang kerap kali menjadi tantangan utama dalam proyek-proyek infrastruktur besar. Dukungan dari pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian ATR/BPN, sangat diharapkan agar proyek ini bisa terealisasi sesuai dengan jadwal yang direncanakan.

"Kami berharap agar pembebasan lahan ini bisa dipercepat. Bontang sebagai kota yang terus berkembang membutuhkan ruang publik yang memadai untuk warga. Alun-alun dan pusat kota baru ini akan menjadi simbol modernisasi kota yang tetap mempertahankan kearifan lokal," lanjut Basri.

Rencana ini merupakan bagian dari program besar Pemerintah Kota Bontang untuk terus mengembangkan infrastruktur dan fasilitas publik. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan ruang terbuka hijau dan tempat-tempat berkumpul, pembangunan ini dianggap sebagai langkah yang tepat dalam mewujudkan kota yang lebih ramah lingkungan dan nyaman bagi warganya.

Selain itu, Basri juga menyebutkan bahwa pembangunan alun-alun ini akan menjadi daya tarik baru bagi wisatawan lokal dan mancanegara, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada perekonomian lokal. Rencana pembangunan ini menjadi salah satu fokus utama Pemerintah Kota Bontang sejak lama. Bontang yang selama ini dikenal sebagai kota industri, juga bertekad untuk menjadi kota yang nyaman, modern, dan memiliki daya tarik tersendiri. (*)