UPDATEINDONESIA.COM- Pemkot Bontang, Kalimantan Timur berecana merambah bisnis pengalengan Gami Bawis. Pilot Project tersebut telah diusulkan ke Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Jika direstui, kuliner khas Bontang ini bakal dikemas dalam bentuk pengalengan.
“Bentuknya hampir mirip produk ikan sarden. Namun kami masih menunggu jawaban dari pemerintah pusat,” tutur Tim Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Muda Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos-PM), Jamaluddin beberapa waktu lalu.
Gami Bawis khas Bontang diketahui telah mendunia sejak lama. Sayangnya belum dapat dikemas agar tahan lama, sesuai standar produk ekspor akibat keterbatasan SDM. Padahal Permendes nomor 23 tahun 2017 telah memberikan celah setiap daerah untuk mengajukan pilot project pengembangan Teknologi Tepat Guna (TTG) bidang Sumber Daya Alam (SDA).
“Sasaran kami Gami Bawis mampu merambah pasar Tokyo, Jepang. Bahkan negara-negara Arab,” lanjutnya.
Namun untuk mewujudkan itu tentu harus melalui kajian ilmiah agar kemasan Gami Bawis yang diproduksi nantinya benar-benar higienis, aman, sehat serta cita rasa tetap berkualitas. Sehingga dibutuhkan laboratorium (lab) penelitian yang memadai.
“Harapan kami riset nantinya tetap melibatkan masyarakat. Observasi tidak dilakukan secara tertutup. Dengan begitu masyarakat merasa terlibat,” pungkasnya.
Jamaluddin mengatakan, pemerintah daerah sangat berharap proses pengalengan Gami Bawis nantinya dapat dilakukan secara mandiri. Sehingga semangat pemberdayaan masyarakat benar-benar terwujud dan tepat sasaran.
“Kalau bisa dilakukan secara mandiri kenapa mesti melibatkan investor,” tegasnya.
Sebagai pemantik sekaligus meyakinkan kementerian menyetujui usulan tersebut. Pemkot Bontang berencana menggelar lomba inovasi produk khas Bontang untuk mengeksplor olahan kuliner ikan bawis, Maret 2023 mendatang. (*)