UPDATEINDONESIA.COM- Jumlah pasien positif terinfeksi virus corona atau COVID-19 di Kalimantan Timur bertambah dari 11 menjadi 17 kasus.
Penambahan ini semuanya berada di Kota Balikpapan. Dengan demikian, per Sabtu 28 Maret 2020, kota Minyak (julukan Balikpapan) telah mengantongi 12 kasus positif.
Sementara kabupaten/kota lainnya, seperti Kutai Timur (2 kasus), Bontang (1 kasus), Samarinda (1 kasus), Kutai Kartanegara (1 kasus).
Sementara jumlah orang dalam pemantauan (ODP) totalnya 2.339 orang. Rinciannya sebanyak 705 orang telah selesai pemantauan dan 1.634 orang masih diproses.
Adapun pasien dalam pengawasan (PDP) jumlah total 81 orang, dengan rincian 39 orang hasil negatif, 17 orang terkonfirmasi positif dan 25 orang menunggu hasil swap.
Menyikapi lonjakan tersebut, Pemprov Kaltim melalui Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Andi Muhammad Ishak mengajak semua komponen masyarakat untuk tertib menjalankan social atau physical distancing.
Menurut Andi, menjaga jarak aman antar orang perorang merupakan pondasi paling tepat yang harus dilakukan untuk mencegah peningkatan kasus penyebaran COVID-19.
"Social atau physical distancing harus terus disosialisasikan kepada masyarakat umum, guna memutus penyebaran virus ini," kata Andi dalam keterangan persnya, Sabtu (28/03).
Selain itu, menerapkan pola hidup bersih dan sehat seperti cuci tangan sebelum makan dan minum ataupun menyentuh permukaan wajah yang sensitif seperti mata, hidung, mulut, telinga sangat dianjurkan.
Begitupun anjuran mengonsumsi makanan bergizi dan bervitamin untuk meningkatkan imun dalam tubuh. "Kami berharap sebisa mungkin masyarakat tidak keluar ruma, baik bekerja maupun beribadah. Kecuali, memang ada urusan mendesak," tutur Plt Kepala Dinas Kesehatan Kaltim ini.
Diketahui, jumlah pasien positif COVID-19 di Indonesia terus meningkat signifikan dari sebelumnya. Sejauh ini angka pasien positif telah mencapai 1.155 kasus. Sementara korban meninggal dunia bertambah menjadi 102 orang, pasien sembuh 59 orang.
Khusus wilayah Bontang, status monitoring juga terus bertambah dari 2.604 menjadi 2.838 orang. Rinciannya, sebanyak 2.351 orang tanpa keluhan, sisanya disertai keluhan.
Status ODP (orang dalam pemantauan) juga meningkat menjadi 37 kasus. Meliputi sebanyak 30 kasus menjalani isolasi mandiri, 6 kasus rawat inap, dan satu kasus telah selesai pemantauan. (rus)