UPDATINDONESIA.COM– Wiyanto, warga RT 39, Kelurahan Api-Api menghembuskan napas terakhir setelah kendaraan Honda Beat KT 3451 QA yang dikendarai bersama putranya menyenggol truk tronton, Minggu, (2/2).
Insiden maut ini terjadi di simpang tiga Jalan Tembus (Bhayangkara-Cipto Mangunkusumo), sekitar pukul 11.00 Wita.
Mulanya, kedua kendaraan berasal dari arah sama. Truk tronton (DA 9208 CN) pengangkut tiang pancang proyek pembangunan kilang Crude Palm Oil (CPO) ini berasal dari pelabuhan Tanjung Laut Indah menuju Bontang Lestari.
Sementara kendaraan Wiyanto yang dikemudikan oleh putranya hendak belok kanan menuju arah Loktuan. Bermaksud mengejar petunjuk lampu lalu lintas, kendaraan roda dua ini mengambil lajur sebelah kiri lalu memotong jalur truk.
Celakanya, ia tidak memperhitungkan jarak. Benturan pun tak hindarkan. Kendaraan roda dua kena bagian kiri depan truk menyebabkan pengendara roda dua terjatuh.
Nahas, posisi Wiyanto tidak menguntungkan. Ia terjatuh tepat didepan truk dan tergilas roda truk. Sementara putra Wiywnto tergelincir bwrsama kendaraan kemudinya menajuhi truk.
Insiden nahas ini pun menggemparkan pengendara yang melintas. Tidak berselang lama, kedua korban dilarikan ke RS Amalia.
Setelahnya, Jenazah Wiyanto kemudian dirujuk ke RSUD Taman Husada untuk dilakukan visum. Termasuk dimandikan sebelum dibawa ke rumah duka.
“Bagian wajah korban sulit dikenali. Sementara putra korban terluka di bagian kaki dan tangan,” kata Ciming, rekan korban usai melihat jenazah korban di RSUD Taman Husada Bontang.
Pria yang mengaku tinggal di Kilometer 6 mengaku sudah 4 tahun mengenal sosok korban. Menurutnya, Wiyanto merupakan sosok periang dan mudah bergaul.
Karakteristik lainnya ialah ramah dan lincah. Bakan, korban tercatat aktif di bidang politik dan masuk salah satu kader Partai Demokrat.
“Dia (almarhum Wiyanto) di Pemilu 2014 ikut nyaleg di Dapil Bontang Utara,” tuturnya.
Perkiraan Ciming, korban berusia sekitar 53 tahun dan tinggal bersama dua anaknya. Adapun istrinya bekerja di Kutai Timur. Ia mengaku terakhir bertemu dengan korban sekira dua bulan lalu.
“Tapi akhir-akhir ini tidak pernah bertemu, biasanya hampir taip pekan bliau (korban) selalu singgah di rumah,” tutur Ciming.
Sementara itu, Unit Laka Lantas Polres Bontang telah menahan truk pengangkut tiang pancang tersebut. Termasuk meminta keterangan sang sopir truk. (sena)