
UPDATEINDONESIA.COM - Upaya memperluas jaringan internet di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus dipacu melalui kemitraan strategis antara pemerintah daerah dan berbagai penyedia layanan jaringan.
Langkah ini dipandang sebagai cara paling efektif untuk mempercepat pemerataan konektivitas digital, terutama bagi kawasan terpencil yang selama ini sulit tersentuh layanan internet.
Kepala Diskominfo Staper Kutim, Ronny Bonar Hamonangan Siburian, menyampaikan bahwa dukungan sektor swasta sangat penting mengingat karakter geografis Kutim yang sangat luas dan beragam.
Pemetaan wilayah terus dilakukan bersama para provider untuk memastikan lokasi-lokasi dengan kebutuhan mendesak dapat segera diprioritaskan.
“Kami bersama para penyedia layanan terus meninjau titik-titik yang memungkinkan untuk dibangun jaringan, agar masyarakat dapat merasakan internet yang lebih stabil dan mudah diakses,” ujar Ronny, Senin (24/11/2025).
BACA JUGA : Desa Terkoneksi, Pelayanan Publik Kian Dekat: Kutim Percepat Akses Internet untuk Wujudkan Smart City
Ia menegaskan bahwa pemerataan internet bukan hanya upaya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga gerakan untuk membuka kesetaraan akses informasi bagi seluruh warga, tanpa memandang lokasi tempat tinggal, prinsip “keadilan digital” menjadi dasar utama dalam perluasan jaringan ini.
Ronny juga menyoroti besarnya potensi ekonomi desa jika konektivitas tersedia dengan baik.
Akses internet memungkinkan warga desa memasarkan produk secara daring, mengembangkan usaha rumahan, dan mengikuti pelatihan berbasis online tanpa harus berpindah dari desa mereka.
"Jika sinergi pemerintah dan provider berjalan sesuai rencana, masyarakat Kutim akan lebih cepat merasakan manfaat dari apa yang ia sebut sebagai “kemerdekaan digital”," pungkasnya.
Selain memperkuat pondasi pembangunan berbasis teknologi informasi, langkah ini juga membawa Kutim selangkah lebih maju dalam perjalanan menuju Smart City yang progresif di Kalimantan Timur.(ADV)

Kutim Buka “Jalur Digital Baru”: Pemerintah-Provider Bersatu Menembus Batas Akses Internet Desa