Sri Wahyuni, Kepala Dinas Pariwisata Kaltim
UPDATE.BONTANG - Sajian 10.020 gelas es rumput laut sebagai simbol 20 tahun hari jadi Kota Bontang telah memecahkan rekor dari Museum Rekor Indonesia (Muri), Minggu (20/10).
Jumlah sajian tersebut mematahkan rekor sebelumnya yang torehkan Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan pada 2012 silam, yaitu 5.667 gelas sajian es rumput laut terbanyak di Indonesia.
Agenda digagas Dispopar Bontang itu sengaja di gelar di permukiman atas laut Bontang Kuala karena daerah tersebut merupakan salah satu destinasi wisata kuliner tertua di Bontang.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim, Sri Wahyuni yang tiba di lokasi bersama rombongan mengapresiasi gagasan Pemkot Bontang yang konsisten mengembangkan sektor wisata kuliner untuk mendorong pertumbuhan ekonomi warga.
Namun demikian, ia menyebut empat syarat mutlak yang wajib dipenuhi Pemkot Bontang jika event Festival Budaya dan Kuliner Nusantara mau masuk ke dalam Calendar of Event (CoE) Wonderful Indonesia dibawah Kementerian Pariwisata.
"Event yang masuk CoE WI itu kriterianya dilihat dari cultural values, commercial values, dan konsistensi. Jadi sudah dilaksanakan selama 3 tahun," ujar Sri Wahyuni.
Kemudian lanjut Sri Wahyuni, Eventnya harus punya nilai kreatif sebagai pembeda atau trigger dibanding daerah lain. Lalu dilihat dari animo pengunjungnya. "Apakah ada pengunjung dari mancanegara atau tidak? jelasnya.
Sejauh ini baru dua event di Kaltim yang masuk 100 Calendar of Event (CoE) Wonderful Indonesia. Diantaranya EIFAF dengan Festival Mahakam, dan Balikpapan Fest.
"Keuntungan yang didapat jika masuk kedalam 100 Calendar of Event (CoE) Wonderful Indonesia adalah mendapatkan dukungan promosi secara masif dari komunitas dan kementerian pariwisata," pungkas mantan Kepala Dinas Budaya Pariwisata (Disbudpar) Kutai Kartanegara ini.
Diketahui, selain rumput es rumput laut, 2.023 sajian cobek gami bawis juga telah mengukir rekor Muri di Bontang pada 2015 silam. Sejak saat itu pula cobek gami bawis khas Bontang masuk dalam 10 besar kuliner terpaporit nusantara. (*)
