UPDATEINDONESIA.COM - Pemerintah Kota Bontang melalui Dinas Kesehatan menggelar Gerakan Posyandu Aktif di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kelurahan Kanaan Kamis (13/11/2025). Kegiatan digagas dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) tahun 2025.
Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni dalam arahannya memberikan motivasi kepada para kader agar terus bersemangat meningkatkan kualitas pelayanan di tingkat masyarakat. Ia mengingatkan bahwa Posyandu Aktif harus memenuhi empat indikator utama, yaitu buka minimal delapan kali setahun, memiliki lebih dari lima kader aktif, memberikan pelayanan sesuai siklus hidup, serta menerapkan pelayanan berbasis enam bidang Standar Pelayanan Minimal (SPM).
“Kader posyandu adalah ujung tombak kesehatan masyarakat. Mereka bukan hanya relawan, tapi pejuang yang berperan langsung menurunkan angka stunting, menjaga kesehatan ibu dan anak, serta membangun kesadaran hidup sehat di lingkungan,” ujar Neni dalam sambutannya.
BACA JUGA : Pemprov Kaltim Cairkan Rp 44,15 Miliar Program Pendidikan Gratispol untuk 7 Kampus Negeri
Neni juga menyampaikan capaian penting Kota Bontang yang berhasil mencatat nol kasus kematian ibu (zero maternal death) sepanjang tahun 2025.
"Jika prestasi ini dapat dipertahankan selama tiga tahun berturut-turut, Bontang berpotensi menjadi salah satu kota terbaik di Indonesia dalam penanganan kesehatan ibu dan anak," ungkapnya.
Selain itu ia sampaikan bahwa kota Bontang menjadi salah satu dari dua lokus pelatihan digital kader di Kalimantan Timur, bersama Kota Balikpapan. Dirinya pun berharap semangat kader terus terjaga dan mampu membawa perubahan nyata bagi masyarakat.
“Mari jadikan Posyandu Bontang semakin aktif, digital, dan berdampak bagi masyarakat,” pungkasnya.
BACA JUGA : Perjuangan Dua Guru Luwu Utara yang Difitnah Pungli, Kini Dapat Rehabilitasi dari Presiden Prabowo
Kepala Dinas Kesehatan, Bahtiar Mabe, menjelaskan Kegiatan tahun ini juga mengusung semangat transformasi digital melalui Pelatihan Digital 25 Keterampilan Kader Posyandu. Ia menyebut bahwa program tersebut bertujuan memperkuat peran posyandu sebagai pusat pelayanan masyarakat berbasis enam bidang SPM.
"Sebanyak 60 kader mengikuti pelatihan digital tahap pertama. Sementara 390 kader lainnya akan mengikuti pelatihan tatap muka pada Desember mendatang. Dari total 915 kader aktif di Kota Bontang, sebagian besar akan mendapatkan pelatihan digital secara bertahap," bebernya.
Bahtiar Mabe juga melaporkan sejumlah capaian program di dinas kesehatan. Meliputi penimbangan balita di seluruh kelurahan telah mencapai 100%, sementara angka stunting menurun menjadi 16,34%. Puskesmas Bontang Barat bahkan mencatat angka stunting terendah sebesar 12%. Untuk hasil yang lebih optimal, kegiatan operasi timbang akan dilakukan tiga kali dalam setahun.
Ketua Tim Pembina Posyandu Kota Bontang, Nur Kalbi, menggarisbawahi pentingnya memperluas peran posyandu. Menurutnya, Posyandu harus menjadi pusat layanan terpadu yang mendukung visi Bontang sebagai kota industri yang maju, sejahtera, dan berkelanjutan. Sebagai bentuk apresiasi, Pemkot Bontang memberikan penghargaan kepada tiga kader berprestasi tahun 2025. (adv/ipl)

Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni berinteraksi dengan Kader Posyandu