Tak Gentar Tekanan, Dokter Tifa Tetap Kritisi Ijazah Jokowi

dr. Tifauzia Tyassuma

UPDATEINDONESIA.COM - Akademisi dan peneliti sosial, dr. Tifauzia Tyassuma, atau yang dikenal luas sebagai @DokterTifa, menegaskan komitmennya untuk tetap menyuarakan isu publik meskipun memperoleh berbagai permintaan dari sejumlah pihak untuk mengurangi pembahasan mengenai topik sensitif seperti dugaan ijazah palsu dan isu serupa.

Dalam pernyataan resminya melalui akun Twitter, Tifa mengungkapkan bahwa ia memahami kekhawatiran dan niat baik dari pihak-pihak yang memintanya menurunkan intensitas kritik. Ia menyebut permintaan itu lahir dari kepedulian yang tulus.

“Saya percaya mereka punya rasa sayang pada saya. Mereka tidak ingin melihat saya menderita atau tersiksa. Ini sungguh saya hargai,” tulisnya.

Namun, Tifa menegaskan bahwa sebagai akademisi, ia tidak dapat menghentikan kerja ilmiah atau suara kritisnya hanya karena tekanan situasional. Menurutnya, kebenaran ilmiah bersifat independen dan tidak bisa dibungkam oleh kekuasaan atau ketakutan.

“Sebagai akademisi dan warga negara, saya tentu tidak dapat menghentikan kerja ilmiah hanya karena tekanan. Kebenaran ilmiah tidak bisa dihentikan oleh kekuasaan mana pun,” ujarnya.

BACA JUGA : 

Ia menjelaskan bahwa kajian dan kritik yang ia lakukan merupakan respons atas kebutuhan masyarakat yang memerlukan kejelasan terhadap isu publik. Selama masyarakat masih mempertanyakan suatu persoalan, kata Tifa, akademisi memiliki tanggung jawab untuk memberikan penjelasan berdasarkan data.

Tifa juga menyinggung pengalaman pemeriksaan panjang yang ia jalani. Alih-alih membuatnya mundur, pengalaman itu justru memperkuat komitmennya dalam memperjuangkan transparansi dan integritas.

“Kritik saya bukan ditujukan pada individu, tetapi pada proses dan sistem yang harus dijaga demi kredibilitas negara. Menuntut keterbukaan bukanlah permusuhan,” tegasnya.

Dalam pernyataannya, Tifa juga menyampaikan keyakinannya terhadap komitmen Presiden Prabowo Subianto terhadap demokrasi. Ia mengatakan telah mengikuti perjalanan politik Prabowo selama lebih dari 15 tahun dan menilai Presiden sebagai sosok yang menghormati kebebasan berpendapat.

BACA JUGA : 

“Saya yakin beliau adalah seorang demokrat sejati. Sikap kenegarawanan beliau luar biasa terkait hal-hal yang terjadi saat ini,” ucapnya.

Tifa menutup sikapnya dengan menegaskan bahwa perjuangannya bukan mencari musuh, melainkan memperjuangkan masa depan bangsa melalui keterbukaan informasi dan kejujuran ilmiah.

“Transparansi adalah syarat dasar agar generasi berikutnya tumbuh di atas fondasi kebenaran, bukan ketakutan,” ungkapnya.

Pernyataannya diakhiri dengan doa, menandakan bahwa langkah yang diambilnya berangkat dari panggilan moral sebagai seorang akademisi.

“Hasbunallah wa ni‘mal wakil,” pungkasnya.

Diketahui, Tifauzia Tyassuma sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka bersama tujuh tokoh lainnya dalam kasus tuduhan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo. (red)